PERKEMBANGAN MUSIK DAERAH
1.Angklung
angklung terbuat dari ruas-ruas bambu yang dibunyikan dengan cara digoyang sehingga menghasilkan nada-nada tertentu.menurut mitologi bali ,kata angklung berasal dari kata ‘angka’ yang berarti nada dan kata ‘lung’ yang berarti patah atau hilang.angklung kemudian dapat dikatakan sebagai nada atau laras yang tidak lengkap.
Tidak mudah untuk menentukan sejarah angklung.walaupun demikian ,dapat kita lihat sekarang ini angklung banyak digunakan di daerah jawa barat.hal ini bisa menunjukkan bahwa ada kecenderungan angklung berasal dari jawa barat.
Music bambu –termasuk diantaranya angklung dan calung-di jawa barat telah menjadi bagian dari adat sejak dahulu.terbentuknya music ini erat kaitannya dengan budaya agraris masyarakat sunda.
Music bambu tercipta dari kepercayaan pandangan hidup masyarakat sunda terhadap nyai sri pohaci,sang dewi padi pemberi kehidupan.dalam mengelolah tanaman padi,mereka menciptakan syair-syair dan lagu untuk di persembahkan kepada nyai sri pohaci sebagai bentuk penghormatan sekaligus upaya menolak bala agar sawah mereka terhindar dari mala petaka.selanjutnya ,lagu-lagu persembahan terhadap dewi sri pohaci tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas secara sederhana. maka ,lahirlah strukturalat music bambu yang kita kenal sekarang ,yang bernama angklung dan calung.perkembangan selanjutnya,tradisi permainan angklung ritmis (berwirama) dengan pola atau aturan-aturan tertentu sesuai dengan kebutuhan upacara-upacara penghormatan padi.
Dalam perkembangannya,menurut dokumen yang ditulis imam rahman A.K.dari dokumen saung angklung udjo,angklung menyebar secara luas di hampir seluruh pelosok jawa barat.instrumen music ini dipergunakan sebagai alat kesenian yang mendukung upacara-upacara adat dan tradisi daerah-daerah tempat tersebut.di daerah banten,baduy suka bumi,Cirebon dan daerah lain di jawa barat,angklung memiliki beberapa fungsi seperti dibawah ini.
a.Sebagai sarana ritual.
ini merupakan fungsi paling utama dari angklung.alat music ini digunakan sebagai pengiring acara adat seperti upaca ngaseuk pare (menanam padi),nginebkeun pare (menyimpan padi untuk sementara),ngampihkeun pare (menyimpan padi),saren taun (upacara tahunan),nadran (berziarah),ngunjung ka gunung jati (upacara ritual ke gunung jati),heleran (menggiling padi),dan sebagainya.dalam menjalankan fungsi sebagai sarana ritual tersebut,angklung dimainkan untuk menghormati dewi sri-sang dewi kesuburan,agar berkenan melimpahkan berkah kesuburan pada tanaman pertanian atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan penduduk.penghormatan ini dilakukan dengan harapan hasilnya akan dapat membawa manfaat dan berkah bagi penduduk.
B.sebagai hiburan
Fungsi lain dari angklung adalah sebagai hiburan.dalam menjalankan fungsi ini,angklung banyak digabung dengan alat music lainnya.contohnya angklung degung,yaitu angklung yang mengiringi kuda lumping.selain itu,ada juga beberapa jenis permainan angklung lainnya seperti angklung yang dimainkan dalam kesenian badeng dan berguna untuk mengiringi kawih (lagu sunda) dan juga angklung yang mengiringi tarian,serta permainan jenis lainnya.
c.sebagai pengiring peperangan
selain digunakan untuk hiburan dan upacara,angklung juga digunakan sebagai kesenian yang mengiringi peperangan.dalam peperangan-peperangan yang dilakukan sultan agung banten,serangan pasukannya selalu diiringi oleh music perang yang dimainkan oleh kesenian angklung.angklung juga dipergunakan oleh pasukan pajajaran dalam perang bubat.
Dalam perkembanganya,angklung tidak hanya dimainkan oleh kalangan kerajaan tetapi juga oleh kalangan rakyat terutama dalam pesta-pesta rakyat.pada tahun 1983,anklung mengalami perubahan yang sangat mencolok.daeng soetigna membuat angklung yang menggunakan nada diatonis.tipe nada seperti ini membuat angklung mampu membunyikan lagu-lagu pop.oleh karna itu,saat ini angklung di bagi menjadi dua,yaitu angklung tradisionak dan angklung modern.yang temasuk angklung tradisional adalah angklung badui,angklung buncis,angklung gubrag,dan angklung bungko.sedangkan angklung modern adalah angklung yang dikembangkan oleh daeng sutigna dan sering disebut angklung daeng.
angklung terbuat dari ruas-ruas bambu yang dibunyikan dengan cara digoyang sehingga menghasilkan nada-nada tertentu.menurut mitologi bali ,kata angklung berasal dari kata ‘angka’ yang berarti nada dan kata ‘lung’ yang berarti patah atau hilang.angklung kemudian dapat dikatakan sebagai nada atau laras yang tidak lengkap.
Tidak mudah untuk menentukan sejarah angklung.walaupun demikian ,dapat kita lihat sekarang ini angklung banyak digunakan di daerah jawa barat.hal ini bisa menunjukkan bahwa ada kecenderungan angklung berasal dari jawa barat.
Music bambu –termasuk diantaranya angklung dan calung-di jawa barat telah menjadi bagian dari adat sejak dahulu.terbentuknya music ini erat kaitannya dengan budaya agraris masyarakat sunda.
Music bambu tercipta dari kepercayaan pandangan hidup masyarakat sunda terhadap nyai sri pohaci,sang dewi padi pemberi kehidupan.dalam mengelolah tanaman padi,mereka menciptakan syair-syair dan lagu untuk di persembahkan kepada nyai sri pohaci sebagai bentuk penghormatan sekaligus upaya menolak bala agar sawah mereka terhindar dari mala petaka.selanjutnya ,lagu-lagu persembahan terhadap dewi sri pohaci tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas secara sederhana. maka ,lahirlah strukturalat music bambu yang kita kenal sekarang ,yang bernama angklung dan calung.perkembangan selanjutnya,tradisi permainan angklung ritmis (berwirama) dengan pola atau aturan-aturan tertentu sesuai dengan kebutuhan upacara-upacara penghormatan padi.
Dalam perkembangannya,menurut dokumen yang ditulis imam rahman A.K.dari dokumen saung angklung udjo,angklung menyebar secara luas di hampir seluruh pelosok jawa barat.instrumen music ini dipergunakan sebagai alat kesenian yang mendukung upacara-upacara adat dan tradisi daerah-daerah tempat tersebut.di daerah banten,baduy suka bumi,Cirebon dan daerah lain di jawa barat,angklung memiliki beberapa fungsi seperti dibawah ini.
a.Sebagai sarana ritual.
ini merupakan fungsi paling utama dari angklung.alat music ini digunakan sebagai pengiring acara adat seperti upaca ngaseuk pare (menanam padi),nginebkeun pare (menyimpan padi untuk sementara),ngampihkeun pare (menyimpan padi),saren taun (upacara tahunan),nadran (berziarah),ngunjung ka gunung jati (upacara ritual ke gunung jati),heleran (menggiling padi),dan sebagainya.dalam menjalankan fungsi sebagai sarana ritual tersebut,angklung dimainkan untuk menghormati dewi sri-sang dewi kesuburan,agar berkenan melimpahkan berkah kesuburan pada tanaman pertanian atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan penduduk.penghormatan ini dilakukan dengan harapan hasilnya akan dapat membawa manfaat dan berkah bagi penduduk.
B.sebagai hiburan
Fungsi lain dari angklung adalah sebagai hiburan.dalam menjalankan fungsi ini,angklung banyak digabung dengan alat music lainnya.contohnya angklung degung,yaitu angklung yang mengiringi kuda lumping.selain itu,ada juga beberapa jenis permainan angklung lainnya seperti angklung yang dimainkan dalam kesenian badeng dan berguna untuk mengiringi kawih (lagu sunda) dan juga angklung yang mengiringi tarian,serta permainan jenis lainnya.
c.sebagai pengiring peperangan
selain digunakan untuk hiburan dan upacara,angklung juga digunakan sebagai kesenian yang mengiringi peperangan.dalam peperangan-peperangan yang dilakukan sultan agung banten,serangan pasukannya selalu diiringi oleh music perang yang dimainkan oleh kesenian angklung.angklung juga dipergunakan oleh pasukan pajajaran dalam perang bubat.
Dalam perkembanganya,angklung tidak hanya dimainkan oleh kalangan kerajaan tetapi juga oleh kalangan rakyat terutama dalam pesta-pesta rakyat.pada tahun 1983,anklung mengalami perubahan yang sangat mencolok.daeng soetigna membuat angklung yang menggunakan nada diatonis.tipe nada seperti ini membuat angklung mampu membunyikan lagu-lagu pop.oleh karna itu,saat ini angklung di bagi menjadi dua,yaitu angklung tradisionak dan angklung modern.yang temasuk angklung tradisional adalah angklung badui,angklung buncis,angklung gubrag,dan angklung bungko.sedangkan angklung modern adalah angklung yang dikembangkan oleh daeng sutigna dan sering disebut angklung daeng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar